Mendeteksi Dini Penyakit Skoliosis

By Chaca Atmika - Monday, August 31, 2015

     Kesehatan tulang belakang seringkali terabaikan. Padahal peranannya sangat krusial menopang tubuh dalam beraktifitas dan melindungi fungsi organ tubuh. Yakni, agar tetap berada di posisi seharusnya sehingga dapat berfungsi dengan baik. Salah satu masalah tulang belakang adalah skoliosis. Kelainan tulang belakang di mana kondisinya melengkung ke arah kiri atau kanan. Umumnya membentuk kurva menyerupai huruf S atau C. Penyebab skoliosis belum bisa dipastikan. Karena itulah sebagian besar kasusnya tidak dapat dicegah. Namun secara umum skoliosis dikelompokan menjadi beberapa tipe.
 
     Pertama, skolisosi idioptaik atau terkait faktor genetika. Biasanya diderita sebanyak 80% dari jumlah penderita skoliosis. Yang kedua, skoliosis degeneratif. Tipe ini biasanya terjadi seiring bertambahnya usia. Dan bisa juga dipicu oleh beberapa penyakit atau gangguan yang berhubungan dengan tulang belakang. Seperti osteoporosis, parkinson atau kerusakan tulang belakang akibat operasi. Ada pula skoliosis kongenital atau bawaan lahir. Biasanya dialami bayi saat masih dalam kandungan. Pada banyak kasus, skoliosis lebih sering terjadi pada wanita daripada pria dengan rasio 2:1. Tak sekedar mengganggu penampilan, skoliosis juga menimbulkan rasa tidak nyaman, pegal dan bahkan nyeri luar biasa. Jika tidak terdeteksi dan segera ditangani, skoliosis akan mempengaruhi kinerja organ dalam seperti jantung dan paru-paru.
 
On Air Wednesday, 2 September 2015
Edited by Keesie Angeline

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar