Karangan dengan Alinea dan Gagasan Utama

By Chaca Atmika - Thursday, December 01, 2011

1. Gagasan Utama di Awal Alinea

      Setiap orang memerlukan sahabat untuk berbagi cerita. Terkadang dalam hidup ini ada beberapa hal yang tidak dapat kita pendam sendiri. Kita memerlukan seseorang untuk berbagi masalah. Di sinilah peranan sahabat dalam hidup kita.

 

      Tidak semua orang dapat merasakan apa yang kita rasakan. Pada saat kita bahagia, tidak semua orang merasakan sebahagia yang kita alami. Begitu pula sebaliknya, pada saat kita sedih, tidak semua orang merasakan sesedih yang kita alami. Namun, dengan adanya seorang sahabat di sisi kita, segala masalah akan dapat kita lalui.

 

      Sahabat bukanlah seseorang yang ada hanya di saat kita bahagia, namun di saat kita merasakan apa yang namanya kepedihan. Mereka bukanlah sosok pamrih yang berharap suatu saat kita akan melakukan hal yang sama. Namun, mereka adalah seseorang yang dengan tulus membantu di saat kita membutuhkannya.

 

      Kita mungkin mempunyai banyak teman tapi kita hanya memiliki sedikit sahabat. Setiap orang yang kita jumpai dan kita kenal hanya bisa disebut teman. Tapi setiap orang yang selalu berada di sisi kita, mengerti apa yang kita rasakan, memahami segala kekurangan dan kelebihan sifat kita itulah yang disebut sahabat.

 

     Sahabat tidak akan menjelek-jelekan sahabatnya sendiri. Mereka melindungi, bukannya memperkeruh keadaan. Ada saatnya mereka mengiyakan setiap ucapan yang kita dan mereka rasa benar. Tapi ada saatnya pula mereka menolah apa yang kita katakan. Hanya penjilat yang membenarkan semua perkataan kita padahal semua itu salah. Tapi hanya sahabat yang mengatakan salah jika itu memang salah walaupun terkadang menyakitkan. Namun mereka hanya mengatakan untuk kebaikan sahabatnya sendiri, bukan malah menjerumuskan.

 

      Berbahagialah kalian yang sudah mempunyai sahabat. Tidak semua orang sudah menemukan sahabatnya. Jaga persahabatan kalian. Tidak ada satupun orang yang menginginkan sahabatnya pergi. Tidak satupun orang menginginkan tidak memiliki sahabat. Jika ada yang mengatakan mereka tidak membutuhkan sahabat. Mereka salah. Mereka hanya belum menemukan, atau mereka hanya trauma dengan sebuah penghianatan dari seseorang yang hanya bisa dikatakan sebagai teman.

 

2. Gagasan Utama di Akhir Alinea

      Dari banyaknya rutinitas aktifitas yang kita lakukan setiap hari, pastinya kita menginginkan sesuatu yang berbeda. Seperti liburan misalnya. Siapa sih yang tidak menginginkan liburan? Ya, karena setiap orang pasti membutuhkan adanya liburan.

 

      Kadang kala kita selalu memaksakan badan untuk terus-menerus melakukan hal-hal yang sebenarnya badan kita sudah tidak sanggup lagi. Hal ini tentu saja tidak disarankan dan tidak bagus untuk kesehatan. Untuk itulah kita memerlukan adanya liburan.

 

     Melakukan aktifitas di rumah, seperti bercanda bersama keluarga, menonton televisi termasuk salah satu kegiatan liburan. Setidaknya kita membiarkan otak kita beristirahat sejenak dari kejenuhan pekerjaan. Kita juga bisa bersenang-senang dengan berlibur di rumah.

 

       Banyak yang mengatakan liburan adalah jalan-jalan ke luar rumah. Berpergian ke luar kota bahkan ke luar negeri sekalipun. Itu salah. Kita bisa melakukan aktifitas liburan di manapun kita berada. Karena liburan tidak harus mengeluarkan biaya dan mahal.

 

       Bisa kalian bayangkan bagaimana para kuli bangunan yang setiap hari harus bekerja susah payah menafkahi keluarganya. Mereka juga butuh penyegaran dan liburan. Badan mereka tidak mungkin diforsir terus-menerus untuk melakukan hal-hal berat. Namun mereka juga tidak mungkin melakukan liburan dengan berpergian ke tempat-tempat mewah. Setiap orang memiliki cara sendiri untuk mengisi liburannya.

 

      Bertamasya bersama keluarga atau bahkan sekedar menonton DVD di rumah termasuk kegiatan liburan yang murah. Dalam liburan, yang kita cari adalah kesenangan bukan malah stres karena memikirkan liburan mahal apa yang bisa kita kerjakan. Karena seharusnya liburan adalah aktifitas mengasyikan yang membuat kita melupakan sejenak hal-hal yang rutin dan membuat kita bosan.

 

      Dengan menikmati liburan yang kita lakukan, secara tidak langsung kita sudah memanjakan badan dan pikiran kita dari hal-hal yang membuat jenuh. Percayalah, tidak selamanya liburan yang menghabiskan uang banyak dapat membuat kita bahagia. Karena kebahagian hanya tercipta di saat kita menikmati keadaan kita sekarang.

 

3. Gagasan Utama di Awal dan Akhir Alinea

             Sekarang, para pelajar yang duduk di bangku SMA sedang bingung menentukan jurusan yang akan dipilih. Mereka mulai memikirkan ingin menjadi apa setelah lulus dari sekolah. Bagi yang duduk di bangku SMA tentu saja harus melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi. Inilah yang membuat para pelajar sekarang sibuk dengan jurusan dan kampus mana yang akan dipilihnya nanti.

 

          Selain memikirkan akan melanjutkan pendidikan kemana, para pelajar juga sedang memepersiapkan diri untuk mengikuti ujian akhir nasional. Seperti yang kita ketahui, ujian akhir nasional semakin tahun semakin meningkatkan standar kelulusan yang tinggi. Mereka harus mempelajari enam mata pelajaran pokok yang akan diujiankan  dengan syarat nilai yang berbeda. Dengan begitu pelajar SMA harus menyiapkan diri sebaik mungkin.

 

            Terkadang syarat kelulusan yang tinggi membuat para pelajar menjadi stres. Bagaimana tidak, persekolahan yang mereka jalani tidak sampai setahun itu mengharuskan mereka memperoleh nilai di atas rata-rata untuk mencapai syarat kelulusan. Tekanan dari beberapa pihak juga membuat mereka malah menjadi bingung dan gugup menjelang detik-detik ujian. Inilah yang menyebabkan banyak pelajar yang tidak lulus.

 

            Namun sebenarnya, para pelajar tersebut tidak perlu gugup terhadap ujian akhir nasional. Mereka hanya perlu menganggap ujian akhir sebagai ujian yang biasa mereka jalani menjelang kenaikan kelas. Namun tentu saja dengan kriteria nilai yang ditentukan. Dengan lebih rileks menjalani ujian, niscaya para pelajar tersebut bisa lulus dengan nilai memuaskan.

 

            Pihak sekolah juga sekiranya dapat membantu pelajar mencapai kelulusan. Tentu saja dengan hal positif. Bukan seperti yang kebanyakan media bicarakan, bahwa banyak sekolah yang menyarankan anak didiknya untuk mencontek, bahkan ada guru dan kepala sekolah yang turut berpartisipasi dalam tindakan curang tersebut. Hal ini tentu sangat disayangkan. Yang perlu dilakukan pihak sekolah adalah mengadakan bimbingan belajar setelah persekolahan formil serat kiat-kiat sukses dalam menjawab pertanyaan yang akan keluar dalam ujian akhir nasional tersebut.

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar