KKLN ke Korea Selatan Bareng Universitas Pertahanan - Day 5

By Chaca Atmika - Friday, June 28, 2019

     Hari terakhir KKLN di Korea Selatan, pagi-pagi kita udah dapet kabar mengejutkan karena ternyata semalem tas selempangnya Wildan ketinggalan di kereta dan di dalamnya ada paspor juga, yang artinya paspor Wildan hilang! Walaupun langsung diurus sama dosen-dosen, Athan dan travel, tapi mau nggak mau agenda ke Korean Demilitarized Zone (DMZ) hari ini Wildan nggak bisa ikutan, karena untuk masuk ke kawasan DMZ membutuhkan paspor. Jadi ditinggal deh Wildan buat ngurusin tasnya yang hilang itu. Ada-ada aja deh ni anak.
  
     Hampir setengah perjalanan menuju DMZ, tiba-tiba kita dapat kabar kalau tasnya udah ketemu dan ada di kantor polisi. Tapi tetap aja, Wildan nggak mungkin untuk nyusulin kita semua ke DMZ.
    
DMZ
     Sampai di kawasan desa Paju DMZ, bus kita diperiksa sama tentara-tentara Korea Selatan dan dilakukan pengecekan satu-satu. Sayangnya nggak boleh di foto, jadi nggak ada dokumentasinya deh.
  
DMZ
     Baru deh setelah masuk ke kawasan DMZ dan terowongannya, kita boleh foto-foto. Awalnya kita masuk buat nonton penjelasan singkat mengenai terowongan yang kalau kita masukin sampai ujung, bisa nyampe ke Korea Utara ini. Di film ini dijelaskan mengenai DMZ sebagai sebuah wilayah di semenanjung Korea yang membatasi Korea Utara dari Korea Selatan dengan panjang area mencapai 150 mil yang menggabungkan wilayah di kedua sisi garis gencatan senjata di akhir Perang Korea tahun 1950-1953.
  
Chaca di DMZ
     Selesai nonton, baru deh kita masuk ke third tunnel of aggression yang panjangnya mencapai 1,653 meter dengan tinggi 2 meter. Jadi zaman dulu nih, terowongan ini dibuat oleh tentara Korea Utara untuk memata-matai Korea Selatan. Di terowongan ini kita juga nggak boleh foto-foto, bahkan kita juga nggak boleh bawa barang apapun. Karena bentuk terowongannya agak menurun, jadi pas baliknya kita lumayan keringetan gara-gara harus nanjak. Nggak heran, di terowongan ini juga tersedia tempat duduk buat turis yang mau istirahat dulu. Sebenernya nggak panjang, cuma karena menanjak, ya lumayan lelah sist!
  
DMZ - Third tunnel of aggression
     Oiya baliknya kita sempat ketemu sama tentara-tentara Korea Selatan yang juga lagi kunjungan di wilayah DMZ dan berkat tour guide kita, jadi kita bisa foto bareng deh sama oppa-oppa tentara hehe.
  
Chaca dan Tentara Korea Selatan
     Tour selanjutnya, masih di sekitar kawasan desa Paju, kita menuju ke Dora Observatory yang berada di wilayah pegunungan Dorasan. Jadi di tempat ini kita bisa melihat wilayah perbatasan antara Korea Utara dan Korea Selatan menggunakan teropong pengamatan.
  
Dora Observatory
     Next, kita mampir sebentar ke Dorasan Station buat lihat-lihat dan foto-foto juga, tapi nggak sampai masuk ke dalam karena station ini sebenarnya sedang tidak beroperasi lagi sampai Korea Utara dan Korea Selatan berdamai. Duh, sayang banget kalau nggak kepake ya, padahal station-nya gede dan masih bagus juga.
  
Dorasan Station
     Karena udah siang, kita balik lagi ke Seoul untuk makan siang di Orientin Chinese and Thai Restaurant dan Wildan akhirnya sudah bergabung kembali dengan kita bersama tas selempang dan paspornya tentu aja haha.
  
Orientin Chinese and Thai Restaurant
     Asli, makan di sini bener-bener nikmat karena aku super laper. Maklum aja, di DMZ kita banyak banget jalan kaki dan panas-panasan yang nguras tenaga juga. Pokoknya mantul-lah makan siangnya.
  
Wuri, Yeye, Nanda, Pak April, Edward, Nella dan Chaca di Orientin
     Selesai makan siang, kita mampir ke Gin World buat lihat-lihat Ginseng, nyobain dan bisa beli juga. Tapi lagi-lagi tempat ini juga nggak boleh foto-foto di dalamnya. Di sini aku nggak beli Ginseng, tapi aku beli snack-snack yang masih ada unsur Ginsengnya juga dan banyak banget testernya, jadi kalau nggak belipun kita udah pada kenyang makan tester hehe.
  
Gin World
     Pemberhentian selanjutnya adalah Korea House. Di tempat ini kita bisa lihat cara pembuatan rumput laut dan aku juga sempat beli rumput lautnya yang emang enak banget.
   
Korea House
     Selain itu, di sini kita juga dapat kesempatan buat nyobain bikin kimchi. Semudah itu sih sebenernya bikin kimchi, kayak cuma diaduk-aduk gitu doank hehe.
  
Belajar bikin Kimchi di Korea House
     Masih di tempat yang sama, kali ini kita dapat kesempatan juga buat nyobain pakai Hanbok. Tau kan, Hanbok itu adalah pakaian tradisional Korea Selatan. Sayangnya Hanbok yang aku pilih kayaknya kurang pas deh secara warna dan ukuran, jadi aku nggak terlalu puas sama foto-fotonya.
  
DRK dengan Baju Hanbok
     Karena travel kita baik, pulangnya kita dimampirin ke Gyeongbokgung Palace, yang juga merupakan salah satu istana terbesar di Korea Selatan buat foto-foto di depan. Jadi cuma foto-foto aja, nggak mampir masuk karena waktunya juga nggak cukup.
  
DRK di depan Gyeongbokgung Palace
     Baru deh kita mengakhiri perjalanan dengan makan malam di Niw Andong Zzimdak yang lokasinya deket banget dari Hotel Ibis Styles Ambassador Myeongdong. Menu makan malam kali ini yaitu mie Korea dicampur dengan ayam dan yang nggak ketinggalan dan selalu ada yaitu Kimchi.
  
Makan Malam di Niw Andong Zzimdak
     Selesai makan malam, kita balik lagi ke hotel dan aku langsung jalan lagi buat ngabisin uang won dengan belanja snack-snack Korea. Maklum aja, ini kan malam terakhir, jadi mendingan diabisin aja uangnya, daripada dituker-tuker lagi pas nyampe Indonesia, yaa kan? Tapi jalan-jalan kali ini aku nggak sampai malam karena udah capek banget dan besok subuh udah harus siap-siap berangkat ke bandara dan balik ke Jakarta. Huhu sedih, selesai deh liburan bersama Unhannya di tahun ini. Next? Yup, apalagi kalau bukan... Hay TESIS! :p

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar